Profil Desa Karangsalam
Ketahui informasi secara rinci Desa Karangsalam mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.
Tentang Kami
Profil Desa Karangsalam, Kecamatan Kemranjen. Mengupas geliat industri kerajinan sapu rayung sebagai tulang punggung ekonomi desa, di mana tangan-tangan terampil para perajin mengubah sehelai rumput liar menjadi produk bernilai jual tinggi.
-
Sentra Industri Kerajinan Sapu Rayung
Desa Karangsalam dikenal luas sebagai salah satu pusat utama industri kerajinan sapu rayung, di mana sebagian besar warganya terlibat dalam rantai produksi dari penyediaan bahan baku hingga menjadi produk jadi.
-
Ekonomi Berbasis Keterampilan Manual
Perekonomian desa secara unik ditopang oleh keuletan dan keterampilan manual para perajinnya dalam menciptakan produk rumah tangga esensial yang memiliki jangkauan pasar yang luas hingga ke luar daerah.
-
Model Ekonomi Komunal dengan Spesialisasi Peran
Terdapat sistem pembagian kerja yang efisien dalam komunitas perajin, di mana sebagian warga fokus pada pembuatan kepala sapu dan yang lain pada perakitan akhir, menunjukkan model ekonomi komunal yang kuat dan terorganisir.

Di Desa Karangsalam, Kecamatan Kemranjen, pemandangan tumpukan jerami berwarna keemasan di halaman rumah bukanlah sisa hasil panen padi, melainkan bahan baku utama bagi sebuah industri yang telah menghidupi desa selama beberapa generasi. Desa ini merupakan jantung dari industri kerajinan sapu rayung, sebuah bukti nyata bagaimana sebuah komunitas mampu membangun kemandirian ekonomi dari sumber daya alam yang sederhana.
Di sini, setiap helai bunga rumput liar (rayung) diolah dengan penuh ketelatenan, dirajut menjadi sebuah alat kebersihan yang esensial bagi jutaan rumah tangga di Indonesia. Desa Karangsalam adalah sebuah kisah tentang martabat kerja, kekuatan industri rumahan dan kearifan dalam melihat potensi pada hal-hal yang seringkali dianggap tak bernilai. Inilah potret sebuah desa yang menyapu kemiskinan dan merajut kesejahteraan dari sehelai rumput rayung.
Profil Desa dan Lanskap Produktif
Desa Karangsalam, dengan kode pos wilayah 53194, terletak di kawasan dataran rendah Kecamatan Kemranjen yang subur. Seperti desa tetangganya, sektor pertanian padi menjadi bagian dari lanskapnya. Namun yang membuat desa ini menonjol adalah pemandangan di setiap pekarangan dan teras rumah. Tumpukan gagang sapu dari kayu atau bambu, gunungan bunga rayung yang sedang dijemur, dan barisan sapu yang siap kirim menjadi etalase hidup yang menunjukkan identitas utama desa ini.
Lanskap produktif Desa Karangsalam tidak hanya terbatas pada sawah, tetapi meluas hingga ke dalam rumah-rumah warganya, di mana setiap ruang kosong berpotensi menjadi bengkel kerja. Kondisi ini menciptakan sebuah desa industri yang menyatu dengan kehidupan sehari-hari, di mana batas antara ruang domestik dan ruang produksi menjadi sangat tipis.
Tata Kelola Pemerintahan dan Komunitas Perajin
Pemerintah Desa Karangsalam memegang peranan penting sebagai pembina dan pendukung utama bagi kelangsungan industri sapu rayung. Di bawah kepemimpinan Kepala Desa, pemerintah desa berupaya menciptakan iklim yang kondusif bagi para perajin, misalnya dengan membantu pembentukan kelompok usaha bersama, memfasilitasi akses terhadap permodalan, dan menjembatani hubungan dengan pasar yang lebih luas.
Berdasarkan data kependudukan resmi per 30 Juni 2025, Desa Karangsalam dihuni oleh komunitas yang mayoritas warganya memiliki keahlian sebagai perajin sapu rayung. Keterampilan ini diwariskan secara turun-temurun, dari orang tua kepada anak-anak mereka. Hampir seluruh anggota keluarga, mulai dari anak-anak yang membantu pekerjaan ringan hingga orang dewasa, terlibat dalam rantai produksi. Profesi ini menjadi sumber pendapatan utama yang diandalkan, melampaui sektor pertanian tradisional.
Industri Sapu Rayung: Dari Rumput Liar Menjadi Tulang Punggung Ekonomi
Industri sapu rayung merupakan sebuah ekosistem ekonomi yang kompleks dan terorganisir dengan sangat baik di tingkat akar rumput. Prosesnya melibatkan beberapa tahapan yang membutuhkan keahlian spesifik.
- Penyediaan Bahan BakuBunga rayung (Saccharum spontaneum atau sejenisnya) didatangkan dari berbagai daerah, baik yang tumbuh liar maupun yang mulai dibudidayakan. Bahan baku ini kemudian dijemur hingga mencapai tingkat kekeringan yang pas.
- Pembuatan Kepala SapuIni adalah tahap paling krusial. Para perajin dengan terampil akan menyisir, merapikan, dan mengikat helai-helai rayung menjadi satu ikatan besar yang padat. Ikatan ini kemudian dijahit dengan kuat menggunakan tali khusus untuk memastikan serat rayung tidak mudah rontok.
- Pembuatan GagangSebagian warga lainnya memiliki spesialisasi dalam membuat gagang sapu, biasanya dari kayu atau bambu yang dihaluskan dan terkadang dicat.
- Perakitan Akhir (Finishing)Kepala sapu yang sudah jadi kemudian dipasangkan dengan kuat ke gagang. Proses ini seringkali melibatkan pemakuan dan pengikatan akhir untuk menjamin kekuatan produk.
Yang menarik dari industri di Karangsalam adalah adanya spesialisasi kerja. Sebagian keluarga hanya fokus membuat kepala sapu setengah jadi, yang kemudian dijual kepada "juragan" atau perajin besar yang akan melakukan perakitan akhir. Model ini memungkinkan perputaran modal yang lebih cepat bagi perajin kecil dan menciptakan efisiensi produksi secara keseluruhan. Produk sapu dari Karangsalam kemudian dikumpulkan oleh para pengepul untuk didistribusikan ke berbagai kota besar di Jawa dan bahkan luar pulau.
Tantangan dan Keberlanjutan di Era Modern
Meskipun telah menjadi industri yang mapan, para perajin di Desa Karangsalam tetap menghadapi berbagai tantangan di era modern:
- Persaingan dengan Produk PabrikanMunculnya sapu berbahan plastik dan produk pembersih modern lainnya menjadi pesaing utama di pasar.
- Ketersediaan Bahan BakuKetergantungan pasokan rayung dari luar daerah membuat harga bahan baku tidak stabil dan rentan terhadap kelangkaan.
- Sistem PemasaranDominasi tengkulak atau pedagang perantara seringkali membuat harga di tingkat perajin menjadi kurang menguntungkan.
- Regenerasi PerajinProfesi yang membutuhkan ketekunan dan bersifat manual ini menghadapi tantangan untuk menarik minat generasi muda yang memiliki lebih banyak pilihan pekerjaan.
Untuk menghadapi ini, beberapa perajin mulai melakukan inovasi, seperti membuat variasi produk (sapu mobil, sapu mini hiasan) atau mencoba menjual langsung melalui platform online untuk memotong rantai distribusi.
Pertanian sebagai Jaring Pengaman
Di tengah kesibukan memproduksi sapu, sektor pertanian tidak sepenuhnya ditinggalkan. Lahan-lahan sawah yang ada tetap digarap dan menjadi jaring pengaman ekonomi (economic safety net) bagi masyarakat. Saat permintaan sapu sedang lesu atau harga bahan baku sedang tinggi, hasil panen padi memastikan kebutuhan pangan keluarga tetap terpenuhi. Keberadaan sektor pertanian ini memberikan rasa aman dan stabilitas, yang memungkinkan para perajin untuk lebih berani mengambil risiko dalam usaha kerajinan mereka.
Kisah Keuletan dalam Setiap Ikatan
Desa Karangsalam, Kecamatan Kemranjen, adalah sebuah monumen hidup yang membuktikan bahwa nilai ekonomi dapat diciptakan dari hal yang paling sederhana sekalipun. Desa ini mengajarkan tentang keuletan, di mana setiap ikatan tali pada sebatang sapu merupakan simbol dari ikatan kerja sama dan harapan akan masa depan yang lebih baik. Masyarakatnya telah berhasil mengubah rumput liar menjadi tulang punggung ekonomi yang menopang ribuan jiwa.
Masa depan industri sapu rayung di Karangsalam bergantung pada inovasi, penguatan kelembagaan perajin dalam bentuk koperasi, dan kemampuan untuk membangun merek kolektif "Sapu Karangsalam" yang dikenal akan kualitasnya. Dengan semangat kerja yang tertanam kuat dalam DNA warganya, Desa Karangsalam akan terus memproduksi dan mengirimkan jutaan sapu ke seluruh penjuru negeri, menyebarkan tidak hanya alat kebersihan, tetapi juga kisah tentang kemandirian dan martabat sebuah desa perajin.